TANAH BETAWI
tinn tinn tinn,,..
bunyi kelakson para pengguna jalan yang saling bersahutan
pagi kelabu, panas mengebu itulah suasana pagi di kotaku
jam masih menunjukan pukul tujuh
tapi susana seperti hujan yang bergemurah
lautan manusia seakan menyerbu
tak kenal kawan atau lawan
semua sama mementingkah ego yang semu
membantai,
menebang,
menghancurkan,
bahkan menggusur,..
saling terjal tak ada kata hati
layaknya singa yang saling memaki
membantai satu sama lain
hingga melupakan yang terganti
kami pribumi
kami pemilik lahan ini
kami suku betawi
kami masih ada disini
kami masih mampu berdiri
kami terbuang dan tergantikan
kami terhempas akan perubahan
bagai berenang di tengah kegumuruhan
prihatin ... itulah yang kalian bunyikan
para pendatang yang hanya menebar kerusakan
mereka tertawa dengan kebahagian
merampas semua hal indah yang pernah kami impikan
ouh tanahku tanah betawi
mereka anggap kita anarki
budaya kami dianggap kekerasan
dan tanah kami semakin tersinggkirkan
pendidikan seakan terbuang
kaki kaki mungil berlarian
mengejar tiap tiap sudut tikungan
kalian anggap mereka gelandangan
pernahkah kalian menyadari hadirnya kalian
datang dengan tekanan memghancurkan keadaan
tekanan akan seluruh perubahan
mereka relakan :
- permainan,
mereka anggap kita anarki
budaya kami dianggap kekerasan
dan tanah kami semakin tersinggkirkan
pendidikan seakan terbuang
kaki kaki mungil berlarian
mengejar tiap tiap sudut tikungan
kalian anggap mereka gelandangan
pernahkah kalian menyadari hadirnya kalian
datang dengan tekanan memghancurkan keadaan
tekanan akan seluruh perubahan
mereka relakan :
- permainan,
- kebahagiaan,
- dan persahabatan,
hilang sudah menjadi sebuah impian.
Entah, tapi itulah tanahku
tanah betawi...
- dan persahabatan,
hilang sudah menjadi sebuah impian.
Entah, tapi itulah tanahku
tanah betawi...